Camping Selo #1 : Pantai Sepanjang

Pejalanan saya kali ini sangat menarik. Sabtu siang saya mendapatkan pesan di smartphone jika jika malam nanti akan diadakan camping. jujur saya bingung harus bagaimana melakukan persiapan. karena ini kali pertama saya melakukan Camping. saya langsung menjawab "OK" walaupun pekerjaan menumpuk sepertinya saya harus melakukan refreshing. 
Waktu menunjukan pukul 8 malam. saya sepulang dari kantor langsung menuju ke tempat kami melakukan janji. saya tidak tahu harus membawa apa saja dan saa tidak persiapan sama sekali maka yang saya bawa hanya matras dan jaket. itu saja saya meminjam dari kantor.
Tempat camping kali ini berada di Pantai Sepanjang. pantai yang terletak di gunung kidul ini belum seramai pantai pantai besar lainnya. akan tetapi pantai ini masih menjadi daya tarik wisatawan lokal.
setiba di lokasi pukul 11 malam. saya beserta rombongan saya sudah di tunggu oleh rombongan pertama di sebuah warung di pinggir pantai. kami melakukan diskusi ringan untuk menentukan lokasi Camping kali ini. setelah berdiskusi, maka lokasi tenda di dirikan berada di sebelah timur pantai. kami bergegas menuju lokasi yang di tentukan dan langsung mendirikan tenda. setelah tenda di dirikan, kami melakukan makan malam ringan dengan memasak bekal yang kami bawa. semua membawa bekal, kecuali saya. karena saya masih awam dan ketika saya tanya mereka hanya jawab santai maka saya hanya membawa nyawa dan matras. setelah selesai makan malam, kami melanjutkan tidur dan berharap kami bisa mendapatkan Sunrise yang kami idam idam kan sejak awal.
Pagi tiba. dan kami langsung beranjak dari tempat tidur kami. matahari dari barat masiih malu untuk memunculkan sinarnya. kami sedikit demi sedikit mengambil gambar menggunakan alat yang kami bawa.
Siang pun tiba. Matahari sudah di atas dan hujan sudah mengguyur. kami memutuskan untuk kembali pulang dan beristirahat

Menikmati Indahnya Sunset Pantai Kesirat

Setelah mengunjungi tempat pertama, kami melanjutkan perjalanan menuju Pantai yang terletak di dekat lokasi KKN saya dahulu. pantai ini bernama pantai Kesirat. lebih tepatnya ini merupakan tebing rendah yang digunakan masyarakat untuk memancing.
sebelum menuju ke pantai, kami mampir silaturahmi ke rumah sanak sodara yang dekat dengan lokasi tersebut, karena saya sudah lama tidak mampir, maka saya sempatkan untuk mampir sekedar mengucapkan salam dan menitipkan perlengkapan yang tidak diperlukan.
pada dasarnya kami melakukan perjalanan ini hanya untuk mencari tempat untuk Camp. 
perjalanan menuju tempat lokasi begitu berat kami harus melaluinya menggunakan sepeda motor melintasi ladang berkarang yang dimana merupakan khas daerah gunung kidul.
sesampainya dilokasi motor kami titipkan di ladang warga dan kami berjalan menuju tempat yang ingin kami kunjungi. dengan berjalan kaki melewati semak berlukar kami sampai ketempat tujuan. sungguh indah dan menyenangkan. cocok untuk melihat sunset.
setelah sunset kami dapatkan dengan menunggu selama 1,5 jam, kami bergegas pulang menuju tempat dimana kami singgah.

Tebing Itu Bernama Parangndok.

Di hari libur imlek tahun ini kami berencana untuk mengisi hari libur dengan mendatang tempat yang belum pernah kami kunjungi sebelumnya. kami secara mendadak memutuskan untuk berpetualang menuju lokasi di sebelah timur pantai Parangtritis. tempat yang bernama Parangndok sering digunakan untuk olahraga paralayang. 
  perjalanan menggunakan sepeda motor yang menghabiskan waktu 1 jam ini membuat kami kecewa. bukan karena tempat yang kurang bagus, akan tetapi perawatan dari masyarakat yang mengunjungi parangndok sering membuang sampah hasil bekal makanan ke sembarang tempat. hal ini menimbulkan citra buruk bagi wisatawan lain.

  setelah kami mendokumentasikan perjalanan kami, kami melanjutkan perjalanan kami menuju tempat selanjutnya yang berada di tempat di mana saya KKN.  

Candi Kecil Itu Bernama Candi Klodangan

setelah memutuskan untuk melanjutkan perjalanan, kami langsung menuju ke sebuah candi yang tak jauh dari lokasi kami yang sebelumnya. kami langsung menuju candi kecil yang berada di tengah sawah dan berada di belakang rumah warga. candi yang bernama Klodangan ini tak tahu asal usulnya. saya sempat bingung. kok bisa menemukan candi sekecil itu?
setelah kami sampai kami langsung melakukan aksi kami untuk mendokumentasikan perjalanan kami yang kami lakukan seharian. cukup lelah memang. tapi kami puas. karena di dalam kota yogyakarta sendiri masih banyak yang belum terjamah.
waktu sudah semakin panas. dan kami pun bergegas untuk pulang.